PERAN DAN FUNGSI KELUARGA DALAM MENCEGAH PERILAKU LGBT DAN RESIKO HIV/AIDS

Authors

  • Alfitri Alfitri Universitas Negeri Padang
  • Neviyarni Neviyarni Universitas Negeri Padang
  • Yarmis S Universitas Negeri Padang

DOI:

https://doi.org/10.58170/10.1234/vol3iss2pp230

Keywords:

LGBT, HIV/AIDS, keluarga

Abstract

Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia, yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) Peningkatan kasus terutama pada kelompok beresiko yaitu heteroseksual, homoseksual (LGBT) dan perinatal transmisi. Hasil Pemetaan Studi Pemetaan Perilaku Lesbian, Gay, Biseksual Dan Transgender (LGBT) Di Propinsi Sumatera Barat berdasarkan riwayat LGBT terdapat 10,7% akibat keluarga tidak harmonis, 5,5% selalu dididik dan diasuh oleh keluarga tidak sesuai dengan jenis kelaminnya, pernah mendapatkan pelecehan seksual 8,4 % dan pernah disodomi waktu kecil 8,2 % dan yang paling tinggi adalah riwayat disakiti dan dikecewakan lawan jenis 14%. Berdasarkan hasil FGD dengan anggota komunitas LGBT diketahui bahwa ada beberapa faktor penyebab atau munculnya perilaku LGBT, yaitu faktor keluarga, motivasi dalam diri (biologis), lingkungan dan ekonomi. Keluarga dipandang sebagai penentu utama pembentukan kepribadian anak. Alasannya adalah: (1) keluarga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat indentifikasi anak, (2) anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga, dan (3) para anggota keluarga merupakan “significant people” bagi pembentukan kepribadian anak. Di samping itu keluarga juga dipandang sebagai lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan insani, terutama bagi pengembangan kepribadiannya dan pengembangan ras manusia. Melalui perlakukan dan perawatan yang baik dari orang tua, anak dapat memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik-biologis, maupun kebutuhan sosio psikologisnya. Apabila anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, maka dia cenderung berkembang menjadi seorang pribadi yang sehat. Perlakuan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan nilai-nilai kehidupan, baik nilai agama maupun nilai budaya sosial yang diberikan kepada anak merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan warga masyarakat yang sehat dan produktif. (Syamsu Yusuf 2007; Nurmadiah 2013)

Downloads

Published

22-06-2021